Upaya Balai Besar Pengawas Obat Dan Makanan (BBPOM) Dalam Meningkatkan Pengawasan Obat Di Kota Samarinda (Desi Fatmawati)
Submitted by: ,
On: Aug 11, 2019 @ 5:09 PM
IP: 36.83.32.168
- Judul artikel eJournal: Upaya Balai Besar Pengawas Obat Dan Makanan (BBPOM) Dalam Meningkatkan Pengawasan Obat Di Kota Samarinda
- Pengarang (nama mhs): Desi Fatmawati
- Abstrak (max. 1600 huruf atau 250 kata): Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Fokus penelitian dalam skripsi ini yaitu standarisasi kebijakan teknis pengawasan obat, pelaksanaan pengawasan obat (pengawasan pre-market dan pengawasan post-market), melaksanakan pembinaan dan pembimbingan kepada stakeholder, serta Faktor pendukung dan penghambat Upaya Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) dalam meningkatkan pengawasan obat di Kota Samarinda. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan tiga klasifikasi yang meliputi person, place, dan paper dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan cara yaitu kepustakaan, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu model interaktif yang terdiri dari pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan diketahui bahwa upaya Balai Besar POM dalam meningkatkan pengawasan obat di Kota Samarinda telah dilaksanakan dengan cukup baik namun belum maksimal. Hal tersebut dapat dilihat dari pengawasan yang dilakukan oleh Balai Besar POM terhadap produk obat khususnya obat keras telah didasarkan pada standarisasi kebijakan yang berlaku dan kegiatan-kegiatan pengawasan yang dilakukan dilapangan terus-menerus ditingkatkan disetiap tahunnya untuk mencapai sasaran tujuan pengawasan. Faktor pendukung Balai Besar POM Kota Samarinda dalam meningkatkan pengawasan yaitu adanya dukungan penguatan regulasi dari pemerintah pusat dalam hal ini dikeluarkannya Instruksi Presiden No 3 Tahun 2017 dan telah memiliki sarana prasarana laboratorium serta pelayanan publik yang memadai. Sedangkan, faktor penghambatnya yaitu kurangnya komitmen dari lintas sektor terkait yang ada di daerah, adanya keterbatasan anggaran, kurangnya kompetensi dan sumber daya manusia yang dimiliki oleh Balai Besar POM Kota Samarinda, serta kurangnya pembimbingan teknis kepada pengecer obat seperti Toko Obat.
- Kata kunci (max. 80 huruf atau 10 kata): Upaya, pengawasan, obat, pre-market, post-market.
- NIM: 1502025067
- Angkatan (tahun masuk, mis. 2009): 2015
- Program Studi: Ilmu Pemerintahahan
- Sumber tulisan: Skripsi
- Pembimbing: Dr. Iman Surya, M.Si/Nur Hasanah, S.Sos., M.Si
- Nama eJournal: eJoournal Ilmu Pemerintahan
- Volume: 7
- Nomor: 3
- Tahun: 2019
- File artikel eJournal (format .doc, max. 2 Mb): 01_format_artikel_ejournal_mulai_hlm_ganjil (08-11-19-05-09-08).doc (118 kB)
- File artikel eJournal (format .PDF, max. 5 Mb): 01_format_artikel_ejournal_mulai_hlm_ganjil (08-11-19-05-09-08).pdf (814 kB)